Dasar dan Sumber-Sumber Pendidikan Islam
Ditulis Oleh: *Abdul Katar
Mahasiswa Pasca Sarjana (S2) IAIN STS Jambi
A.
PENDAHULUAN
Al-Quran
merupakan kitab petunjuk yang senantiasa mengajak manusia untuk menuntut ilmu
pengetahuan, bahkan dalam salah satu ayat Al-Quran, Allah SWT menjanjikan akan
menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat yang lebih tinggi, dan
diberi kebajikan yang banyak. Demikian tegasnya Allah SWT memerintahkan kepada
manusia sehingga manusia termotivasi untuk menuntut ilmu pengetahuan dan
mengembangkannya dalam berbagai bentuk kreativitas, termasuk dalam hal
perumusan tentang teori-teori pendidikan.
Pendidikan
dalam arti yang luas telah ditempatkan sebagai bagian dari misi Rasulullah yang
utama dalam mengajarkan dan menyebarkan risalah yang diamanahkan Allah SWT
kepadanya. Pada waktu itu, agama islam juga telah menyampaikan bahwa proses
pendidikan telah terjadi sejak awal adanya manusia di muka bumi, meskipun tidak
terlalu persis sama dengan yang disaksikan di era sekarang ini.
Sehubungan
dengan itu pula, manusia juga mempunyai sifat alamiah (kodrat) yakni perasaan
ingin tahu yang kemudian hal ini membuat hidupnya menjadi dinamis dan selalu
berusaha untuk menemukan jawaban-jawaban dari berbagai pertanyaan yang muncul,
baik dari dalam ataupun dari luar dirinya, dengan melakukan renungan, pemikiran
yang mendalam atau dengan melalui eksperimen yang kemudian hal ini membuat
hidupnya menjadi dinamis. Dengan adanya potensi dasar yang d bawah manusia
sejak lahir ini sehingga ia dapat dikembangkan melalui suatu proses yang
sistematis, berencana dn sadar akan tujuan yang disebut dengan pendidikan. Agar
pengikutnya mampu memikul amanat yang dikehendaki Allah, pendidikan islam
harus kita maknai secara rinci. Karena itu,keberadaan referensi atau sumber
pendidikan islam harus merupakan sumber utama islam itu sendiri yaitu Al Quran
dan As Sunnah (Hadis).
Setiap usaha,
kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai tujuan harus mempunyai
dasar sebagai tempat berpijak yang baik dan kuat. Begitu juga dengan pendidikan
Islam sebagai usaha untuk membentuk manusia yang berkepribadian utama harus
mempunyai dasar yang baik. Dalam aktivitas pendidikan baik dalam penyusunan
konsep teoritis maupun dalam pelaksanaan operasionalnya harus memiliki dasar
kokoh. Hal ini dimaksudkan agar yang terlingkupi dalam pendidikan mempunyai
keteguhan dan keyakinan yang tegas sehingga praktek pendidikan tidak kehilangan
arah dan mudah di samping oleh pengaruh dari luar pendidikan.
B.
PEMBAHASAN
1.
Sumber-Sumber Pendidikan Islam
Kata sumber
bersal dari bahasa Arab desebut mashdar
yang jamaknya mashadir, dapat
diartikan starting point (titik
tolak), point of origin (sumber
asli), origin (asli), source (sumber), infinitive (tidak terbatas), verbal
naouce (kalimat kata kerja) dan absolute
or internal object (mutlak atau tujuan yang bersifat internal). Kosakata
sumber sering kali tumpang tindih dengan kosakata dasar, prinsip dan asas. Jadi
sumber pendidikan islam selanjutnya dapat diartikan semua acuan atau rujukan
yang darinya memancar ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang akan
ditrasinternalisasikan dalam pendidikan islam.[1]
Sumber
pendidikan islam merupakan hal yang sangat di perhatikan dalam penataan
individual dan sosial sehingga dapat mengaplikasikan islam secara sempurna.
Didalam pendidikan islam terdapat beberapa sumber pendidikan, para ahli
sependapat bahwa Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah sumber pendidikan Islam
sebagaimana mereka juga sependapat bahwa Al-Qur’an adalah sumber utama yang
pertama dan As-Sunnah sumber utama kedua.
a. Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan sumber pertama dan yang paling
utama pendidikan islam. Al-Qur’an memiliki konsep pendidikan yang utuh, hanya
saja tidak mudah untuk diungkap secara keseluruhannya karena luas dan
mendalamnya pembahasan itu di dalam al-Qur’an disamping juga keterbatasan
kemampuan manusia untuk memahami keseluruhannya dengan sempurna. Dan pendidikan
al-qur’an juga memiliki pengaruh yang dahsyat apabila dipahami dengan tepat dan
diikuti dan diterapkan secara utuh dan benar. Karenanya menjadikan al-Qur’an
sebagi sumber bagi pendidikan Islam adalah keharusan bagi umat islam.[2]
Abdul Wahab Khallaf seperti yang dikutif Ramayulis
mendefinisikan Al-Quran adalah “kalam Allah yang diturunkan melalui malaikat
Jibril kepada hati Rasulullah anak abdullah dengan lafaz bahasa arab dan makna
hakiki untuk menjadi hujjah bagi Rasullah atas kerasulannya dan menjadi pedoman
bagi manusia dengan penunjuknya serta beribadah membacanya”.[3]
Islam adalah agama yang membawa misi umatnya
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Al-Qur`an merupakan landasan paling
dasar yang dijadikan acuan dasar hukum tentang Pendidikan Agama Islam. Firman
Allah tentang Pendidikan Agama Islam dalam Al-Qur`an Surat Al-‘alaq ayat 1-5:
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
(Q.S. Al-‘alaq: 1-5)
Dari ayat-ayat
tersebut diatas dapatlah di ambil kesimpulan bahwa seolah-olah Tuhan berkata
hendaklah manusia meyakini akan adanya Tuhan Pencipta manusia (dari
segumpal darah), selanjutnya untuk memperkokoh keyakinan dan
memeliharanya agar tidak luntur hendaklah melaksanakan pendidikan dan
pengajaran.
Bahwa islam menegaskan bahwa supaya manusia itu
menemukan jati dirinya sebagai insan yang bermartabat maka tidak boleh harus
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Disamping itu masih banyak lagi ayat-ayat
al-Qur’an yang menyinggung pendidikan anatar lain surat Al-Bawarah ayat 129 dan
151, surat Ali Imran ayat 164, surat Al-Jumuah ayat 2 dan sebagainya.[4]
b. As-Sunnah
As-sunnah didefenisikan sebagai sesuatu yang
didapatkan dari Nabi Muhammad SAW yang terdiri dari ucapan, perbuatan, persetujuan,
sifat fisik atau budi, atau biografi, baik pada masa sebelum kenabian ataupun
sesudahnya. Didalam dunia pendidikan, As-Sunnah memiliki dua manfaat pokok.
Manfaat pertama, As-sunnah mampu menjelaskan konsep dan kesempurnaan pendidikan
islam sesuai dengan konsep Al-Qur’an, serta lebih merinci penjelasan Al-Qur’an.
Kedua, As-Sunnah dapat menjadi contoh yang tepat dalam penentuan metode
pendidikan.[5]
Sunnah dapat dijadikan dasar pendidikan islam karena
sunnah hakikatnya tak lain adalah penjelasan dan praktek dari ajaran Al-Qurân
itu sendiri, disamping memang sunnah merupakan sumber utama pendidikan islam
karena karena Allah Swt menjadikan Muhammad Saw sebagai teladan bagi umatnya.
Telah kita ketahui bahwa diutusnya Nabi Muhammad saw
salah satunya untuk memeperbaiki moral atau akhlak manusia, sebagaimana
sabdanya:
ا
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus tiada lain adalah
untuk menyempurnakan akhlak”. (HR. Muslim)
Makna hadist ini sudah jelas, tujuannya sudah dapat
dimengerti oleh umat muslim, yaitu menyempurnakan keutamaan akhlak. Rasulullah
Muhammad s.a.w. juga seorang pendidik, yang telah berhasil memebentuk
masyarakat rabbaniy, masyarakat yang terdidik secara Islami. Bahkan Robert L.
Gullick, Jr. dalam bukunya “Muhammad the educator” mengakui akan
keberhasilan Nabi Muhammad dalam melaksanakan pendidikan.[6]
Prinsip menjadikan al-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber
utama pendidikan islam bukan hanya dipandang sebagai kebenaran keyakinan
semata. Lebih jauh kebenaran itu juga sejalan dengan kebenaran yang dapat
diterima oleh akal yang sehat dan bukti sejarah. Dengan demikian barangkali
wajar jika keberan itu kita kembalikan kepada pembuktian kebenaran.[7]
c. Ijtihad
Ijtihad merupakan istilah para fuqaha, yakni berfikir
dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuwan syari’at islam untuk
menetapkan atau menentukan sesuatu hukum
syariat islam. Ijtihad dalam hal ini meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk
aspek pendidikan, tetapi tetap berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah. Ijtihad
dalam pendidikan harus tetap bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah yang di olah
oleh akal yang sehat oleh para ahli pendidikan islam.
d. Sejarah Islam
Pendidikan sebagai sebuah praktik pada hakikatnya
merupakan peristiwa sejarah, karena praktik pendidikan tersebut terekam dalam
tulisan yang selanjutnya dapat dipelajari oleh generasi leanjutnya. Di dalam
sejarah terdapat infomasi tentang kemajuan dan kemunduran pendidikan di masa lalu.[8]
e. Mashalahat al-Mursalah dan Uruf
Mashalahat al-Mursalah dan
Uruf secara harfiah berarti kemasalahan umta. Adapun
dalam arti yang lazim digunakan yaitu undang-undang, peratruan atau hukum yang
tidak disebutkan secara tegas dalam al-Qur’an namun dipandang perlu diadakan
demi kemaslahatan umat. Adanya surat nikah misalnya, walaupun tidak disebutkan
secara tegas dalam al-nash (al-Qur’an dan as-Sunnah) namun surat nikah tesebut
diperlukan, agar menjadi bukti yang sah dan mendapakan perlindungan hukum atas pernikahannya.
Selanjutnya al-‘uruf secara harfiah
sesuatu yang sudah dibiasakan dan dipandang baik untuk dilaksanakan, secara
terminologi al’uruf adalah kebiasaan
masyarakat, baik berupa perkataan, perbuatan maupun kesepakatan yang dilakukan
secara terus menerus.[9]
Ketentuan yang dicetuskan mashalil al- mursalah paling
tidak memiliki tiga kriteria:
1. Apa yang dicetuskan benar-benar membawa kemaslahatan
dan menolak kerusakan setelah melalui tahapan observasi dan analisis.
2. Kemaslahatan yang diambil merupakan kemaslahatan yang
bersifat universal, yang mencakup seluruh lapisan masyarakat, tanpa adanya
diskriminasi.
3. Keputusan yang diambil tidak bertentangan dengan nilai
dasar Al-Qur’an dan as-sunnah
2. Dasar Pendidikan Islam
Dasar dari pendidikan Islam adalah
tauhid. Dalam struktur ajaran Islam, tauhid merupakan ajaran yang sangat
penting dan mendasari segala aspek kehidupan penganutnya, tak terkecuali aspek
pendidikan. Pendidikan islam merupakan pengembangan pikiran, penataan prilaku,
pengaturan emosional, hubungan peranann manusia dengan dunia, serta bagaimana
manusia mampu memanfaatkan dunia, sehingga mampu meraih tujuan kehidupan
sekaligus mengupayakan upaya perwujudannya. Dalam kaitan ini para pakar
berpendapat bahwa dasar pendidikan Islam adalah tauhid, yakni kesatuan
kehidupan, ilmu, iman, agama dan kepribadian manusia, serta kesatuan individu
dan masyarakat. Al-Qur’an dan Sunnah juga dapat diartikan sebagai dasar di
samping juga sebagai sumber dari pendidikan. Dalam Al-Qur’an surat Asy-Syuura
ayat 52 Allah berfirman:
Artinya :“Dan Demikianlah kami wahyukan kepadamu
wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui
apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi
kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang kami tunjuki dengan dia siapa yang
kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar
memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Q.S. Asy-Syuura : 52)
Berdasarkan pada Ayat di atas dinyatakan bahwa Allah SWT
memerintahkan kepada umat manusia untuk memberi petunjuk kearah jalan hidup
yang lurus, dalam arti memberi bimbingan dan petunju ke jalan yang di ridhoi
Allah swt. Dan dalam hadits Nabi dinyatakan bahwa diantara sifat orang mukmin
ialah saling menasihati untuk mengamalkan ajaran Allah swt, yang dapat
di formulasikan sebagai usaha atau dalam bentuk pendidikan islam, dengan
memberikan bimbingan, penyuluhan dan pendidikan islam.
Di dalam dasar
pendidikan Islam terdapat pokok-pokok dari pendidikan Islam, yaitu:
1. Pendidikan keimanan kepada Allah SWT
Firman Allah
SWT:
Artinya : “Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata
kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Q.S. Lukman : 13)
Pendidikan yang pertama dan utama untuk dilakukan
adalah pembentukan keyakinan kepada Allah swt yang diharapkan dapat melandasi
sikap, tingkah laku dan kepribadian anak didik.
2. Pendidikan Akhlakul Karimah
Sejalan dengan usaha mebentuk dasar keyakinan atau keimanan
maka diperlukan usaha membentuk akhlak yang mulia. Berakhlak mulia merupakan
modal bagi setiap orang dalam menghadapi pergaulan sesama manusia. Akhlak
termasuk diantara makna yang terpenting dalam hidup, setelah keimanan dan
kepercayaan.
Firman Allah SWT
:
Artinya:“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan
diri.” (Q.S. Lukman : 18)
3. Pendidikan Ibadah
Ibadah merupakan salah satu kewajiban dasar yang harus
di berikan kepada anak didik. Kewajiban beribadah ini merupakan nilai-nilai
spiritual, menjalin hubungan batin dengan sang Khaliq.[10]
Allah SWT berfirman:
Artinya: “Hai anakku, Dirikanlah shalat dan
suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan
yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (Q.S. Lukman :
17)
Adapun di dalam Negara Indonesia secara formal
pendidikan islam mempunyai dasar yang cukup kuat. Pancasila merupakan dasar
setiap tingkah laku dan kegiatan bangsa Indonesia, dengan keTuhanan Yang Maha
Esa sebagai sila pertama, berarti menjamin setiap warga negara untuk memeluk,
beribadah, dan menjalankan aktifitas yang berhubungan dengan pengembangan
agama, termasuk melaksanakan pendidikan agama islam.
C.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Islam
adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin, yang mencakup semua aspek
kehidupan baik individual maupun social, baik ketauhidan maupun kemanusiaan.
Semua yang menjadi sumber syariat islam seperti al-Quran, hadis (sunnah), ijma’
dan qiyas, itu juga termasuk ke dalam sumber pendidikan islam. Sehingga
terdapat prinsip-prinsip pendidikan, tujuan-tujuan pendidikan dan lainnya yang
berkaitan dengan pendidikan.
Pendidikan
Islam merupakan hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan umat Islam.
Pendiddikan merupakan unsur terpenting bagi manusia untik meningkatkan kadar
keimanannya terhadap Allah SWT, karena orang semakin banyak mengerti tentang
dasar-dasar Ilmu pendidikan Islam maka kemungkinan besar mereka akan lebih tahu
dan lebih mengerti akan terciptanya seorang hamba yang yang beriman. Manusia
hidup dalam dunia ini tanpa mengenal tentang dasar-dasar Ilmu pendidikan Islam,
maka jelas bagi mereka sulit untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, apa lagi
menjadi hamba yang beriman
Di dalam dasar pendidikan Islam terdapat pokok-pokok
dari pendidikan Islam, yaitu pendidikan keimanan kepada Allah SWT, pendidikan akhlakul
karimah dan pendidikan Ibadah
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta: Lembaga Pendidikan Umat. 2005
Abdul Mujib. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006
Ahmad Beni Saebani. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia. 2009
Abuddin
Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:
Prenada Media Group, 2012
Abdurrahman
An Nahlawi, Pendidikan Islam Di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, Jakarta,
Gema Insani, 2006
Nur
Uhbiyanti, Ilmu Pendidikan Islam (IPI), Bandung:
Pustaka Setia, 2005
Ramayulis,
Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam
Mulian, 2002
Moh.
Athiyah Al Abrasy, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan
Bintang, 1980
Dedi Supriyadi.
Filsafat Islam (konsep,filsuf dan ajarannya).Bandung : Pustaka
Setia. 2009
Fotenote
[2] Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam Di Rumah, Sekolah dan
Masyarakat, Jakarta, Gema Insani, 2006, hal. 28
[5] H. Ahmad, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Lembaga Pendidikan Umat,
2005, hal. 17
[6] Ibid, hal 18
[7] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam
Mulian, 2002, hal, 124
[10] Moh.Athiyah Al Abrasy, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam,
Jakarta: Bulanbintang, 1980, hal. 78
Comments
Post a Comment